Kamis, 31 Juli 2014

kawah IJEN penghasil belerang nan eksotis

Untuk mencapai gunung Ijen dari Banyuwangi, bisa mnenggunakan kereta Api ekonomi dengan tujuan banyuwangi dan turun di station Karangasem kemudian naik ojek dengan tujuan Kec. Licin Ds. Banyusari, dari Ds. Banyusari perjalanan dilanjutkan menuju Paltuding dengan menumpang truk pengangkut belerang. Atau Menggunakan Bus dan turun di Banyuwangi kota kemudian naik ojek bisa langsung ke Paltuding atau ke Ds. Banyusari juga bisa namun dengan menggunakan bus tarif yang di keluarkan akan lebih mahal. Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen terletak di Paltuding, yang juga merupakan Pos PHPA (Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam). Alternatif rute adalah Bondowoso - Wonosari - Tapen - Sempol - Paltuding. Fasilitas lain yang dapat dinikmati oleh pengunjung antara lain pondok wisata dan warung yang menjual keperluan pendakian untuk menyaksikan keindahan kawah Ijen.
Dari Paltuding berjalan kaki dengan jarak sekitar 3 km. Lintasan awal sejauh 1,5 km cukup berat karena menanjak. Sebagian besar jalur dengan kemiringan 25-35 derajad. Selain menanjak struktur tanahnya juga berpasir sehingga menambah semakin berat langkah kaki karena harus menahan berat badan agar tidak merosot ke belakang.
Setelah beristirahat di Pos Bunder (pos yang unik karena memiliki bentuk lingkaran) jalur selanjutnya relatif agak landai. Selain itu wisatawan/pendaki di suguhi pemandangan deretan pegunungan yang sangat indah. Untuk turun menuju ke kawah harus melintasi medan berbatu-batu sejauh 250 meter dengan kondisi yang terjal.


 kawasan wisata ijen terletak diperbatasa dua kabupaten ditimur pulau jawa
kabupaten yang berdekatan tersebut adalah kabupaten banyuwangi dan kabupaten bondowoso
kawasan ini dinaungi oleh dinas pariwisata pemangku RAUNG-IJEN dan ARGOPURO
dimana kawasan IJEN merupakan suatu kawasan yang selain merupakan kawasan wisata juga merupakan areal pertambangan tradisional.
dikawasan ini berkembang pertambangan belerang yang tak kunjung habis - habisnya walau telah ditambang hingga puluhan tahun lamanya.
kawasan ini juga merupakan kawasan yang dilindungi oleh perkebunan milik pemerentah yang bernaung dibawah PT PERKEBUNAN (persero)
daerah ini adalah penghasil kopi robusta dan juga merupakan penghasil tanaman sayur-mayur
merupakan kawasan penyangga bagi kota - kota surabaya dan jawa timur pada umumnya
daerah penghasil buah dan sayur ini memiliki hawa yang sejuk serta masyarakat yang ramah
bahasa osing adalah bahasa sehari - hari masyarakatnya selain bahasa jawa dan bahasa madura
keragaman bahasa tidak mempengaruhi mereka dalam bersilaturahmi dan bergaul dengan pendatang seperti kita .
aku yang datang bersama COMMPAS ITATS surabaya pada saat itu ,
pernah mendapati keramahan yang luar biasa.
kami yang kehabisan bekal dan kemalaman dijalan mendapat perlindungan dan pengayoman dari orang orang penghuni perumahan dinas PTP
mereka yang adalah petani penggarap lahan perkebunan milik PTP dengan hangat menyambut kami dan menawari kami tempat dan rumahnya untuk tinggal dan bermalam.
kami memanglah tidak kehabisan bekal sama sekali.
kami memiliki sedikit sisa -sisa bekal untuk perjalanan pulang
kami kemalaman dijalan.
ternyata angkutan yang bisa mengankut kami keluar dari kawasan ini hanya ada pada pagi mulai pukul 07.00 s/d 12.30 WIB
sedangkan saat itu waktu kami turun jam sudah menunjukan pukul 15.30 WIB
kami tidak mungkin membuka tenda kami ditengah pemukiman penduduk
walaupun tidaklah terlalu ramai namun pemukiman ini padat penduduknya
kami tidak menjumpai lahan atau tanah lapang tempat kami membuka tenda
beruntung kami menemui sebuah keluarga yang ramah dan mengijinkan kami tinggal diruang tamu rumah dinasnya.

kami juga ditunjukan tempat pemandian umum yang jernih airnya serta tidak kekurangan air
tempat mandi cuci dan kakus ini merupakan sebuah sumber mata air yang berlimpah dan mengalir airnya
air yang bening dan mengalir membuat kami betah untuk berlama lama
kami juga mendapatkan jamuan makan malam yang sulit aku hilangkan dari ingatanku
sayur kentang yang sungguh nikmat aku rasakan
mereka menyajikannya dengan penuh keiklasan
kata bapak sang empunya rumah kami mengingatkannya pada anak-anaknya yang merantau mencari penghidupan dikota surabaya menjadi pekerja bangunan

kami yang rata -rata merupakan orang - orang kota terpelajar memanglah sangat jarang berhubungan dengan cangkul dan arit
namun bagi kami tidaklah awam untuk mengetahui dan menyelami kehidupan mereka
sebab kami memang sehari hari adalah kaum orang yang ekonominya menengah kebawah
jarak kami dengan mereka memanglah tidak terlalu jauh.
kami memiliki kesamaan bahasa dan penafsiran
sehingga kami bisa memaklumi segala perasaan bapak dan ibu empunya rumah
justru kami merasa beruntung karena kami diingatkan dengan yang namanya penderitaan

bagaimana orang dipisahkan dengan jarak dan waktu demi mengejar penghidupan
anak dipisahkan dengan bapak
istri dan keluarganya

hasil kebun dan hasil tambang belerang dikawasan ini cukup membuat kawasan ini makmur dan penduduknya berkecukupan
namun amat sangat disayangkan karena pemerintah kurang memperhatikan sarana prasarana umum.
ankutan yang sulit dan sekolah yang hanya hingga tingkat SMP
membuat kalangan mudanya terpaksa merantau hingga jauh kesurabaya untuk melanjutkan pendidikan hingga kejenjang yang lebih tinggi.

umumnya juga kaum muda yang kemudian pernah tinggal diperkotaan enggan untuk kembali kekampung halamanya dan menjadi petani.
mereka lebih memilih menjadi buruh pabrik dan pekerja kasar lainnya daripada menjadi petani atau pengankut belerang.
sulitnya komunikasi dengan dunia luar menjadikan penduduknya memiliki keterbatasan informasi.
namun lain dulu lain sekarang
entah hingga seberapa kemajuan daerah itu saat ini
penglaman yang kuceritakan diatas sudah ku lalui lebih dari 15 tahun yang lalu
semoga perkembangannya lebih dari yang aku bayangkan.
mudahnya kredit sepeda motor merangsang tumbuh dan berkembangnya ekonomi pedesaan.
geliat ekonomi juga ditujang oleh pemerintah baik tingkat I maupun tingakat II yang tak henti hentinya membangun jalan dan jembatan untuk menunjang arus transportasi dari desa kekota.
ya modernisasi memanglah juga telah merambah kedesa desa
arus informasi tidak lagi sulit
banyaknya profider celluler yang sudah membangun tower untuk penghubung dan penerima sinyal jauh hingga kepelosok pedalaman.bahkan hingga ketengah hutan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar